Wednesday, February 2, 2011

Ceritera Seorang Bayi.....


Bayi itu tiba - tiba sahaja berada disitu, di atas timbunan sampah sarap yang berlonggok - longgok sambil menggodek - ngodek kedua - dua belah kaki dan kedua - dua belah tangannya yang memperlihatkan kegirangannya yang amat sangat. Tubuhnya yang montok dan daging - daging paha, lengan, dan tubuhnya yang gempal berbatas - batas itu sungguh meliurkan sesiapa yang melihatnya dan menjamahnya meskipun dia bergelumang di tengah - tengah sampah sarap yang bertimbun, bersama - sama sisa buangan yang sulit untuk dikisahkan kerana diuli oleh masa, dilembapkan oleh hujan, dikecutkan oleh pancaran matahari yang terik dan diselerakkan oleh bayuan angin yang kadang - kadang tenteram dan kadang - kadang bingung puputannya......

Keagungan dan kesempurnaan Allah jelas terpampang pada bayi, insan yang serba lengkap dan serba cantik. Demikian hidung dan mata dan telinga dan mulutnya yang terletak pada muka yang sedemikian pula bentuknya. Bujur dan tirus, tersabati dalam keindahan dan fungsinya. Kepalanya yang bulat dengan rambut yang agak tebal mengisi pula segala persediaan akliah untuk menghadapi sebarang kemungkinan dan kesanggupan menerokai alam yang sememangnya diperuntukkan kepadanya......

Esoknya matahari terpancar lagi. Kesanggupan kezaliman menjiwai seluruh jiwa raga seorang insan bergelar keibubapaan yang rakus dengan keindahan dan kelekaan duniawi memungkinkan ceritera seorang bayi akan berterusan tanpa mengira akhir zaman......

No comments:

Post a Comment